Martin Odegaard, Kembalinya si Anak Ajaib yang Hilang


Dilupakan mungkin sebuah kata yang tak diinginkan oleh siapapun. Tak terkecuali dengan Martin Odegaard.
Di usia 15 tahun, nama Martin Odegaard menjadi buah bibir seluruh pengamat sepak bola dengan label bocah ajaib dari Stromsgodset. Di usia 16 tahun, Real Madrid resmi memboyong pemuda Norwegia itu ke Bernabeu pada Januari 2015 dengan mahar 7,5 juta euro. Empat bulan berselang, Martin Odegaard membuat sejarah sebagai pemain termuda yang bermain untuk Real Madrid sepanjang sejarah.
Namun setelah itu, Sosok Odegaard seolah tenggelam.
Musim 2019/2020, namanya kembali terdengar di Spanyol. Bukan dari klub ibukota Real Madrid, melainkan di penjuru kota San Sebastian. Berbalut jersey putih biru Real Sociedad, Martin Odegaard terlahir kembali sebagai seorang anak ajaib yang telah lama hilang.
Real Sociedad menjamu Alaves di pekan ke-6 Liga Spanyol pada Jumat (27/9/2019) WIB. Menerima operan di lini tengah, Odegaard mengontrol bola secara sempurna sekaligus melakukan nutmeg terhadap pemain Alaves. Sebelum akhirnya ia mengirimkan umpan brilian kepada Mikel Oyarzabal yang diselesaikan menjadi gol.
Publik Anoeta bergemuruh bukan saja karena gol pembuka di laga itu, tapi takjub melihat visi dan kecerdasan yang dipamerkan bocah 20 tahun.

Satu asis dalam kemenangan 3-0 atas Alaves itu, semakin memperpanjang catatan apik Martin Odegaard di musim ini. Sebelumnya, pemain Norwegia tersebut mencetak gol kemenangan 1-0 atas Mallorca pada Agustus, dan menciptakan gol pembuka kemenangan 2-0 atas Atletico Madrid pekan lalu.
Mimpi Semu Real Madrid


Saat Real Madrid membelinya pada Januari 2015 lalu, Odegaard mendeskripsikan sebagai sebuah mimpi yang menjadi kenyataan. Namun, meniliki bagaimana sepak terjang pria kelahiran 17 Desember 1998 selama ini, mimpi itu terlihat semu.
Di usia yang masih 16 tahun, tentu Odegaard bukanlah pilihan utama Real Madrid yang kala itu dihuni bintang-bintang besar seperti Ronaldo, Di Maria, hingga Karim Benzema.
Pelatih Carlo Ancelotti pun menuturkan jika bocah ajaib dari Stromsgodset itu tidak ada dalam rencananya.
“Saat Florentino Perez (Presiden Real Madrid) membeli seorang pemain dari Norwegia, anda hanya harus menerimanya. Selanjutnya, ia memutuskan bahwa Odegaard akan bermain tiga pertandingan dengan tim utama sebagai citra klub terhadap pengemar. Dia bisa menjadi pemain terbaik di dunia, tetapi saya tidak peduli karena dia bukan pemain yang saya minta. Penandatanganan itu berkaitan sebagai citra klub,” ungkap Ancelotti.
Meski sempat menjalani debut bersama Real Madrid di usia 16 tahun 157 hari, Martin Odegaard lebih banyak menghabiskan menit bermainnya bersama Castilla, klub Junior Real Madrid.
Dianggap belum cukup mumpuni untuk menembus tim utama, Januari 2017 Odegaard dipinjamkan ke SC Heerenveen selama 18 bulan. Odegaard tampil buruk di masa awal “sekolahnya” di Belanda. Ia cuma menciptakan sekali shot dan asis dalam 7 pertandingan pertama.
Odegaard mulai mendapat tempat utama di musim 2017/2018. Hasilnya ia menorehkan 4 gol dan 3 asis dari 31 pertandingan bersama Haarenveen.
Musim lalu giliran Vitesse yang jadi pelabuhan Odegaard selama masa peminjaman. Penampilannya di liga Belanda meningkat pesat. 11 gol dan 12 asis dari 39 laga menjadi bukti jika Martin Odegaard sudah semakin matang.

Pembuktian Terakhir


Martin Odegaard harus tetap bersabar untuk bisa berbarju Los Merengues. Real Madrid yang sudah mendatangkan Luka Jovic dan Eden Hazard di musim ini, membuat Odegaard lagi-lagi harus tersingkir.
Real Sociedad jadi klub ketiga Odegaard selama masa pinjaman. Di bawah asuhan pelatih Imanol Alguacil, potensi Odegaard terus meroket. Ia menjadi pemain penting bagi Real Sociedad untuk bertengger di peringkat kelima sementara Liga Spanyol dengan empat kali menang, sekali kalah dan seri.
Melihat trend positif yang dipertunjukkan Odegaard bersama Real Sociedad, menghembuskan kabar jika para penggemar Real Madrid menginginkan sang wonderkid kembali ke Bernabeu.
Namun Real Madrid tak ingin terburu-buru membawa kembali Odegaard. Selain karena kontrak peminjaman Odegaard yang baru berakhir akhir musim ini, Madrid juga ingin pemain Norwegia tersebut mendapatkan jam terbang lebih banyak.
Bagi Martin Odegaard, masa peminjaman di Real Sociedad musim ini mungkin menjadi pembuktian terakhir untuk merealisasikan mimpi semunya menjadi nyata. Yakni menjelma sebagai pemain andalan Real Madrid.

Post a Comment for "Martin Odegaard, Kembalinya si Anak Ajaib yang Hilang"