Donyell Malen, Disia-siakan Arsenal, Bersinar di Belanda


Arsenal mungkin satu dari sekian klub Inggris yang rutin menelurkan bakat hebat dari akademinya. Dari Tony Adams hingga Jack Wilshere adalah sederet nama besar yang pernah menimba ilmu di Meadow Park, kandang tim junior Arenal. Sampai akhirnya mereka promosi dan dipercaya membela The Gunners.
Namun, tak sedikit juga pemain akademi yang kesulitan menembus tim utama sehingga memilih meninggalkan kota London. Itu lah yang dialami oleh Donyell Malen.
Direkrut Arsenal saat usianya masih 16 tahun, Malen terpaksa dilego dua tahun berselang karena merasa bakatnya disia-siakan.
Hanya bermodal 500 ribu Euro, PSV datang dan berhasil mendaratkan Donyell Malen ke Philips Stadion pada Agustus 2017. Kini, Malen jadi mesin gol mengerikan di Liga Belanda.

Menggila di Musim Ini

Usianya masih 20 tahun, tapi Malen mampu menunjukkan jika dirinya merupakan salah satu striker paling menjanjikan di Eropa. Musim 2019/2020 jadi ajang pembuktian bakat Malen. Ia memimpin daftar topskor sementara Liga Belanda dengan torehan 8 gol. Ajaibnya, 5 gol ia ciptakan langsung pada laga melawan Vitesse.
Penampilan memukau bersama PSV, membuat pelatih Ronald Koeman memanggilnya ke Timnas Belanda. Tak tanggung-tanggung, Jerman jadi lawan yang dihadapi Malen dalam pertandingan debut.
Duel klasik Jerman vs Belanda selalu menyajikan tensi panas. Bukan hal mudah bagi seorang pemain, terutama pemain yang belum memiliki jam terbang tinggi di kancah internasinal berlaga di laga seperti itu. Namun Malen membuktikan dirinya adalah calon bintang Belanda masa depan.
Masuk sebagai penggati di babak kedua, Malen hanya butuh 19 menit untuk bisa mencetak gol di debutnya. Gol tersebut membuat Belanda unggul 3-2 sebelum Wijnaldum memperbesar skor menjadi 4-2 di menit akhir.

Striker Klasik Belanda

Setelah pensiunnya Robin van Persie, praktis Belanda belum memiliki lagi striker no 9 klasik yang oportunis di dalam kotak penalti. Belakangan nama seperti Luuke De Jong, Bas Dost, sampai Vincent Janssen coba dioptimalkan sebagai penggedor utama di lini depan.
Sayang para striker tadi kurang mumpuni untuk tim sekelas Belanda. Roenald Koeman pun sempat beberapa kali memasang Memphis Depay sebagai false nine. Hasilnya tak terlalu buruk. Dalam 17 laga terakhir Depay mampu membuat 11 gol. Namun tetap saja, posisi Depay sejatinya bukanlah penyerang.
Kini Koeman tak perlu pusing lagi mencari sosok pencetak gol ulung. Berbekal tubuh yang kekar tapi punya akselerasi menggiring bola yang di atas rata, Donyell Malen diprediksi akan jadi pilihan utama Timnas Belanda.
Rasa kangen para penggemar Belanda terhadap striker murni seperti Ruud Van Nistelrooy atau bahkan Marco Van Basten pun akan terobati lewat aksi dan gol dari Donyell Malen kelak.


3 comments for "Donyell Malen, Disia-siakan Arsenal, Bersinar di Belanda"

  1. Wah menarik nih. Gue salah satu penggemar sepakbola menyerangnya Belanda sih sebenarnya, cuma karena keterbatasan layar di Indonesia, jadi cuma sering nonton di YouTube dan sebetulnya juga gue gak notis si Malen ini. Btw, timnas Belanda ini Ajax banget ya. Hahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semenjak tahun lalu, liga belanda mulai bangkit sih. Contohnya kayak Ajax di Liga Champions. Musim ini mainnya bagus pula mereka.

      Malen emang baru mulai banyak dibicarain awal-awal musim ini doang sih. Jadi topskor sementara Liga Belanda. Apalagi sekarang Belanda belum punya striker murni ala Nistelrooy

      Delete