Stephano si The Unsung Hero
Ada yang
mengenal Tan Malaka? Mungkin hanya sedikit orang yang mengenal beliau. Tan
Malaka adalah salah satu pejuang Indonesia pada masa sebelum Indonesia merdeka.
Filosofinya yang sangat marxisme membuat ia sering disebut sebagai tokoh
komunis. Padahal banyak pemikiran beliau yang sebenarnya baik untuk dipraktekan
di Indonesia. Contohnya adalah ketika Tan Malaka sempat mencetuskan persatuan
Republik Indonesia lewat naar de
Republiek indonesia tiga tahun sebelum sumpah pemuda dilaksanakan.
Tan Malaka
menghembuskan nafas terakhirnya akibat tertembak peluru panas TNI tahun 1949. Dan
beliau dinyatakan sebagai pahlawan oleh Presiden Soekarno. Tapi sejak gue
belajar pelajaran sejarah di sekolah, engga ada satu pun buku yang menyebut
nama beliau? Apa karena mungkin pemikiran dia yang sangat komunis, sehingga
kita tak layak mengetahui kisah beliau? Atau ada hal lain?
Untuk kalian
yang penasaran dengan kisah Tan Malaka, bisa browsing di Google.
Alasan gue
mengisahkan tentang Tan Malaka di atas, bukan karena gue cinta akan sejarah. *Ya
karena gue cintanya ama cewek*. Tapi gue ingin mencontohkan apa yang disebut dengan
Unsung Hero, atau dalam bahasa
Indonesia disebut dengan Pahlawan yang tak dikenal. Keren kan gue hehhe
Unsung Hero ini tidak selalu identik dengan
perang, tembak-tembakan atau apalah. Dalam kehidupan kita sehari-hari ternyata
banyak Unsung Hero yang pastinya
sangat kita remehkan. Contohnya adalah tukang tambal ban pinggir jalan. Bayangkan
kalian lagi bawa motor, tiba tiba bannya bocor. Lalu bayangkan engga ada
namanya profesi tukang tambal ban di Indonesia. Mungkin sewaktu SD akan ada
mata pelajaran tambahan, “Cara menambal ban yang baik dan benar” biar sewaktu
saat kita bisa menambal ban sendiri.
Bayangkan
ketika ban motor kalian bocor, bayangkan ternyata ada tukang tambal ban di
depan kita. Enak kan. Lalu bayangkan
tukang tambal ban nya mirip Mario Ozawa. bayangkan tiba-tiba dia buka baj....Oke
stoop stop! Imajinasinya mulai ngaco.
***
Unsung Hero juga bisa dalam bentuk benda mati.
Dan apa jadinya jika mereka bisa ngomong.
Stephano |
Perkenalkan aku Stephano, nama yang mungkin sangat terlampau keren dibandingkan dengan nama majikan ku (Doni Jaelani..Nama macam apa itu). Aku terlahir ke dunia dalam bentuk kunci motor, sedih sekali. Jadi aku bisa disebut barang komplementer atau saling melengkapi dengan motor. Aku bersahabat dengan Viwi yang terlahir di Jepang dalam bentuk motor Vario Putih. Saking mempesonanya Viwi, majikan ku lebih memanjakan dia dari pada aku. Padahal tanpa aku, Viwi tidak akan bisa hidup. Aku bagaikan oksigen bagi Viwi. Tapi mengapa majikan ku sering meremehkan aku. “Dasar majikan kurang ajaar. Akan aku buat kau bertekuk lutut dihadapan ku!” aku bergumam dalam hati layaknya sinetron FTV.
si Cantik Viwi |
Majikan ku
ini adalah anak kuliahan. Karena jarak rumah majikan ku dan kampusnya sangat
jauh, maka ia sering menggunakan Viwi dan tentunya aku si Stepahno yang tampan
untuk berangkat ke kampus. Kita bertiga tiap hari bahu membahu melewati jalanan
yang macet, berlubang dan berlumpur. Terkadang aku sering mentertawakan Viwi
ketika kami melewati jalanan berlumpur. Viwi yang tadinya terlihat sangat
anggun, tiba tiba menjadi dekil dan kumal karena kecipratan. Aku tertawa puas
haha
Pulang dari kampus,
majikan ku biasanya mengantar dulu Viwi ke garasi yang tampak seperti kamar
mewah bagi Viwi. Tapi aku? Aku di geletakan di meja yang terkadang sering
tertimpa oleh tumpukan buku. Atau ketika sedang malas, majikan ku sering
meletakan aku sembarangan. Apa aku ini seperti sampah yang di buang
sembarangan?
Aku sampaah, aku hinaaaa |
Pada suatu
hari yang cerah, Majikanku membawa aku dan juga Viwi pergi kesuatu tempat.
Ternyata majikan ku pergi ke tempat pencucian motor. Aku baru ingat bahwa hari
itu adalah jadwalnya Viwi di Pedicure medicure. Dan aku? Hanya menunggu di
kantong celana majikan ku yang jarang dicuci. Siaal.
Kemarahanku
mulai memuncak.
Karena pilih
kasih yang sudah keterlaluan, pada suatu ketika akhirnya aku memutuskan untuk
pergi meninggalkan majikan ku dan Viwi. Aku sudah muak berteman dengan mereka.
Ketika
majikan ku akan pergi ke kampus, ia menyadari bahwa aku tidak ada. Majikan ku
kemudian mencari-cari aku di tempat biasanya aku berada. Tapi saat itu, aku
tidak ada di tempat biasanya. Majikan ku pun mulai panik. Aku mulai senyum. Semoga
majikan ku menyadari betapa pentingnya aku dalam kehidupannya. Aku Stephano,
tidak kalah dengan Si Makhluk Jepang Viwi. Aku Stephano, tidak akan mau di
jadikan minoritas lagi.
Majikan ku
dan Viwi juga tak berdaya ketika aku tidak ada. Apalah arti Viwi tanpa
kehadiran aku. Seperti kisah yang majikan ku sampaikan di atas, aku adalah si
Tan Malaka atau juga si tukang tambal ban. Aku adalah The Unsung Hero. Yang sepertinya
sangat diremehkan tapi ketika aku tak ada, mereka yang biasanya menggunakan aku,
seakan tak berdaya.
Tanpa ku, kau tak berdaya |
Frustasi
mencari aku, majikan ku bertekuk lutut dan berdoa semoga aku bisa kembali.
Mengetahui majikan ku sampe segitunya, hati ku pun tertegun. Aku berpikir,
bahwa jika aku kembali mungkin majikan ku akan bisa memperhatikan aku layaknya
dia memperhatikan Viwi.
Aku pun
kembali
Viwi dan Majikan
ku senang.
Dan pada
hari-hari selanjutnya, majikan ku lebih memerhatikan ku. Aku tidak lagi di
simpan di sembarang tempat. Majikan ku membuat tempat khusus untuk menyimpanku.
Dan aku Stephano “Si Unsung Hero” hidup berbahagia bersama Viwi dan Majikan
ku.
THE END
kreatif banget ngepost tentang kunci motor :D haha keren
ReplyDeletehehe makasih gaan :D
ReplyDeleteStephano harusnya sadar tuh kalo dia ngambek trus bakalan diganti sama kunci cadangannya, hehe :D
ReplyDeleteDia ga punya kembaran kan :p
ReplyDeletehahaha.. stephano bisa ngambek juga ternyata yaah..
ReplyDeletehaha
Stephano juga manusia....,manusia berbentuk kunci *apassiiih*
ReplyDelete