Hilang (Flash Fiction)

Tak mengenal teriknya matahari maupun derasnya hujan, Rojali tetap akan pergi ke ladang. Karena Hidup perlu diperjuangkan. Tetesan keringat, tak menyurutkan ia berhenti mencangkul. Ladang adalah harta karun yang perlu di garap, itu lah kata-kata yang akan membakar semangat ia bekerja. Beristirahat mungkin adalah sebuah pemborosan.

Hidup sebatang kara, tak ada sanak saudara, rumah gubuk yang hanya seadanya. Menjadikan Rojali pekerja yang keras. Bahkan ketika ada waktu senggang, ia akan pergi ke pantai. Iya, Ikan bisa menjadi tambahan lain ketika hasil ladang tak mencukupi

Uang memang menjadi bagian terpenting untuk menyambung hidupnya. Bekerja dan bekerja, uang pasti akan berdatangan. Segala hal yang bisa menghasilkan uang, rojali akan kumpulkan. Dari mulai bunga, madu sampai hasil tambang yang ia peroleh di hutan.

Puluhan bulan Rojali berpeluh keringat mengelola ladangnya. Uang yang terkumpul pun bisa dikatakan mencukupi untuk meningkatkan derajat hidupnya. Sayang tak dapat di tolak, musibah besar datang. Uang dan seluruh jerih payah Rojali hilang seketika!

“Kampreeeet!!, kenapa pake mati listrik segala! Ini gue maen Harvest moon belum di save!”

***

Itu adalah Flash Fiction (FF) pertama yang gue buat. Terlihat masih sangat cetek banget kalo di banding FF yang di buat blogger-blogger lain. Tapi yang penting gue udah mau untuk memulai dan belajar kedepannya

Gue aja baru tau kemaren apa itu Flash Fiction, bagi seorang blogger, gue emang masih terlalu polos memahami berbagai jenis tulisan mulai dari Fiksi, non fiksi ataupun Flash Fiction ini. Dan yang gue tangkep dari membuat FF adalah gimana caranya kita membuat sebuah cerita yang terbilang pendek dan di akhir dengan sebuah “Twist” untuk mengecoh alurnya. 

Gue juga butuh saran masukan kalian terhadap FF yang gue buat, apakah ini udah termasuk FF?. Gue tunggu saran kalian di kotak kometar di bawah ini yaa

Ciaaaaooo....

Share :