My Boxer
Disini, aku sedang termenung di hadapan layar Laptop dengan audio MP3 yang terpasang keras-keras sehingga memenuhi suara di gendang telingaku. Disini juga, aku sedang duduk termenung dengan celana Boxer yang baru saja aku pakai setelah sekian lama aku terlantarkan di lemari pakaian. Boxer hitam yang sekarang aku pakai ini adalah Boxer kedua yang pernah aku beli. Boxer pertama ku berwarna cokelat. Ku beli saat masa SMA, iya sekarang sudah terlalu ketat bagi ku untuk memakainya.
Total aku hanya memiliki dua boxer selama
hidup ku, Boxer pertama ku berwarna cokelat dan yang kedua berwarna hitam yang
sedang aku pakai saat ini. Boxer kedua ku ini, aku beli kurang lebih dua tahun yang
lalu, di mana saat boxer pertamaku sudah mulai tidak pas dengan keadaan dan
kebutuhan tubuh ku, yang kemudian aku buaaang jauh jauh ke luar duniaku.
Mungkin di luar sana boxer cokelat pertamaku yang ku buang jauh jauh itu sudah
memiliki tempat berlabuhnya kembali.
Di dalam lemari saat ini, aku hanya memiliki
sebuah boxer hitam kesayanganku yang tertumpuk dengan berbagai macam kolor
berbagai macam warna mulai dari hijau Tosca sampai merah maroon. Meskipun
terdapat berbagai macam kolor yang berwarna warni, tetap pilihan favorit ku
adalah Boxer berwarna hitam ini. Dua tahun lebih berbagai macam kegiatan aku
lalui bersama Boxer hitam kesayangku. Mulai dari kehujanan di motor sehingga
Boxer ku menjadi basah sampai mendapatkan sebuah mimpi yang kembali membuat
boxer ku menjadi basah. Boxer ku tidak pernah mengeluh, Boxer ku selalu bisa
nyaman ketika aku pakai.
Tapi tak selamanya aku memakai Boxer hitam
favoritku itu. Ada kalanya, Boxer ku harus di cuci. yang membuat aku terpaksa
memakai kolor merah maroon yang terpajang di dalam lemari ku. Keadaan seperti
itu lah yang terkadang membuat ku khawatir, aku takut Boxer hitam ku rusak
ketika di cuci, aku takut boxer ku dicuri orang lain ketika di jemur, atau aku
takut Boxer ku gosong ketika sedang di setrika.Namun terkadang Boxer ku seperti
berkata kepada ku bahwa ia akan baik baik saja dan akan selalu kembali kepadaku
dengan keadaan yang masih nyaman.
Kekhawatiran ku selalau timbul ketika Boxer ku
tidak ada di dalam lemari atau ketika aku tidak sedang memakainya. Pernah suatu
ketika Boxer ku tertinggal di Asrama tempat aku berkuliah. Aku khawatir sekali.
Kurang lebih 10 bulan aku terpisah jarak dengan boxer ku itu. Pikiran pikrian
negatif pun muncul terhadap Boxer ku itu. Apakah boxer ku aman aman saja di
sana, tapi kembali Boxer ku seperti memberi isyarat bahwa ia baik baik saja
disana. Tapi isyarat itu hanya isapan jempol belaka, teman teman asrama ku
ternyata sering memakai boxer ku, iya memakai boxer hitam favoritku. Aku marah,
aku kecewa, aku kesal. Tapi aku hanya pasrah pada keadaan itu. Boxer ku sudah
berubah, dia sepertinya tidak nyaman lagi ketika aku pakai.
10 bulan berlalu, dan akhirnya boxer ku
kembali ada di dalam lemari ku. Tapi sayang, aku sudah tidak begitu tertarik
lagi memakai boxer favoritku. Aku lebih memilih memakai kolor berwarna biru
langit atau hijau daun. Boxer favoritku sudah tidak senyaman dulu saat pertama
kali aku memakainya, sudah kendor, sudah usang, sudah pudar.
Beberapa hari kemudian, ketika aku berkhayal
masa-masa indah bersama Boxer hitam favoritku itu. Aku pun tersadar. Aku
kembali memberi perhatian lebih kepada Boxer hitam ku ini dari pada kolor kolor
warna warni ku. Tepat hari Rabu kemarin, aku membawa Boxer Hitam favoritku ke
tempat Loundry,itu untuk pertama kalinya
aku membawa Boxer hitam ku ke Loundry. Bukan apa-apa, aku hanya ingin
memberikan yang special kepada Boxer ku yang telah usang, kembali menjadi boxer
hitamku favoritku yang bersinar ketika pertama kali aku membelinya pada tanggal
10 September 2011.
Post a Comment for "My Boxer"